Ini Jupiter Z 200cc TU Sleep Engine Goyang IDC, Rumah Kopling UMA Racing

September 29, 2020



Konon katanya nich, itu motor pesenan bos Adit yang menurut rencana akan diturunkan di kejuraan Indonesia Dragbike Championship (IDC) kelas Bebek 200cc Tune Up Sleep Engine Putaran ke-2. Siapa nantinya yang akan duduk diatas Jupi racikan bengkel daerah Berbah, Yogyakarta, belum diketahui. Akan tetapai, mekanik yang notabene aktip juga di kejuaraan road race seputar Jateng dan DIY, kasih bocoran sedikit rahasia.

Utamanya adalah alasan kenapa memilih Jupiter Z sebagai basic motor. Katanya putaran mesin Jupiter Z  untuk ikut kelas Bebek 200cc  4T TU Sleep lebih tinggi. Namun tetap dapat torsi ideal saat joki melakukan start.

Tingginya rpm tersebut dengan perhitungan kompresi yang tepat yakni 13,8:1.“Komposisi boleh saja dimain-mainkan. Tapi, kompresi, torsi serta rpm menjadi  kesatuan dengan durasi noken-as,’’buka Ea’s sambil menyebut angka klep in berukuran 34 dan ex 28,5. Untuk In membuka 36°sebelum TMA dan menutup 61°sesudah TMA dan ex membuka 60° sebelum TMB dan tertutup 37 sesudah TMB.

Dari sini saja, tenaga motor pada putaran rendah reaktif dan bisa meggapai lebih tinggi dengan angka kompresi tadi. Tanapa harus mengabaikan rangka motor yang sedang dirakit di DIS Frame Modified Jogja. Untuk Piston mengaplikasi ukuran 66 mm, sedangkan  kruk as sudah dirubah pada daun stang. Pilihan jatuh ke  Mio struk yang standarnya berukuran 54 dibikin 58, maka didapat angka 198 cc.



Seperti tradisi di arena road race, maka oper-oper giginya harus  nyambung dengan reduksi pada gigi rasio yang rapat. Untuk perbandingan rasio 1 (14-33), porsneling 2 (18-30), kecepatan 3 (21-28), dan gigi 4 (21-23).

‘’Balancer beratnya 750 gram, magnet pakai punyanya Vega dibikin 700 gram. Rumah kopling menggunakan UMA Racing, perannya sangat penting memutus sekaligus juga menyalurkan tenaga mesin ke poros engkol dari transmisi percepatan. Cara kerja rumah-kopling UMA Racing itu tidak terlalu keras dan tidak terlalu empuk. Jadi enak dalam penggunaannya,’’jelas chiep mekanik Ea’s.

Ok, lah. Tak perlu cerita panjang lebar lagi, tinggal tunggu pembuktiannya di lintasan pasca Corona.
Ini Jupiter Z 200cc TU Sleep Engine Goyang IDC, Rumah Kopling UMA Racing Ini Jupiter Z 200cc TU Sleep Engine Goyang IDC, Rumah Kopling UMA Racing Reviewed by vina andria on September 29, 2020 Rating: 5

Agar Power Mesin Maksimal Berapa Sih Diameter Klep Buang Yang Pas

September 26, 2020



Untuk meningkatkan power mesin 4-tak salah satunya dengan memperbesar klep.

Klep besar dimaksudkan agar udara dan bahan bakar yang masuk lebih banyak.

Sehingga menghasilkan pembakaran yang besar dan power yang besar.

Setelah menentukan diameter klep isap dibarengi juga menentukan diameter payung klep buang.

Baca Juga : Viral! Video Polisi Bubarkan dan Tangkap Motor Pengiring Mobil Jenazah, Sempat Terjadi Keributan

Baca Juga : Kasus Oknum Polisi Main Tilang Motor Lampu AHO, Akhirnya Bikin Miris

Tentu  penggantian klep ini dikerjakan oleh tukang bubut khusus supaya hasilnya maksimal.

Menentukan ukuran diameter klep ex atau buang yang

optimal ada patokannya.

Ada yang bilang diameter klep buang yang bagus berkisar 0,77 sampai dengan 0,8 dari  diameter klep isap.

Ini cocok untuk mesin motor matic atau bebek yang hanya didukung 2 klep. Satu klep isap dan 1 klep buang.

Baca Juga : Parah, Motor Hajar Truk, Korban Ogah Ditolong, Tewas Lantaran Beling

Misalkan di motor bebek 110 cc atau matic 150 cc diameter payung klep isap 28 mm, maka diameter payung klep buang bermain diangka 21,5 mm sampai 22,4 mm.

Angka segitu dianggap beberapa mekanik lokal terlalu kecil.

Namun, jika mengacu pada buku pemakaian flowbench keluaran Superflow SF-110/120, ini sangat bagus.

Dalam buku keluaran Superflow, dijelaskan kalau kebanyakan mesin balap yang sudah ada punya flow di lubang buang 80% - 90% dari lubang isap.

Angka ini dianggap terlalu besar.

Dari tes yang dilakukan, power tidak bisa berkembang jika flow lubang buang lebih besar dari 60% flow intake.

Biar enggak bingung, MOTOR Plus pernah tanya ke M. Iman Santoso yang jebolan Politeknik Mekanik Swiss.

Dia juga pernah melakukan riset langsung di motor lokal seperti Yamaha Mio.

Baca Juga : Takjub! Pengusaha Bandung Koleksi Puluhan Motor Yamaha RX-King Langka

Kata Iman, kalau berpatokan pada buku Four Stroke Performance Tuning karya A. Graham Bell, besarnya diameter payung klep buang 0,80–0,85 dari diameter klep isap.

Tapi, Iman punya patokan sendiri dari hasil risetnya.

“Kalau untuk motor matik lokal, pasnya 0,80–0,83 dari diameter klep isap,” tegas Iman yang dulu bergabung di komunitas skubek Vertex Bandung, Jawa Barat itu.

Jadi, jika dari regulasi klep isap diperbolehkan maksimal 28 mm, tinggal dikalikan saja dengan 0,80-0,83 mm.

Jika diambil dari rata-ratanya, 0,82x28 = 22,96 atau 23 mm.

Begitupun kalau pakai klep isap 27 mm. Maka klep ex yang optimalnyanya 22,5 mm.

Namun, jika mengacu pada buku pemakaian flowbench keluaran Superflow SF-110/120, ini sangat bagus.

Dalam buku keluaran Superflow, dijelaskan kalau kebanyakan mesin balap yang sudah ada punya flow di lubang buang 80% - 90% dari lubang isap.

Angka ini dianggap terlalu besar.

Dari tes yang dilakukan, power tidak bisa berkembang jika flow lubang buang lebih besar dari 60% flow intake.

Biar enggak bingung, MOTOR Plus pernah tanya ke M. Iman Santoso yang jebolan Politeknik Mekanik Swiss.

Dia juga pernah melakukan riset langsung di motor lokal seperti Yamaha Mio.

Baca Juga : Takjub! Pengusaha Bandung Koleksi Puluhan Motor Yamaha RX-King Langka

Kata Iman, kalau berpatokan pada buku Four Stroke Performance Tuning karya A. Graham Bell, besarnya diameter payung klep buang 0,80–0,85 dari diameter klep isap.

Tapi, Iman punya patokan sendiri dari hasil risetnya.

“Kalau untuk motor matik lokal, pasnya 0,80–0,83 dari diameter klep isap,” tegas Iman yang dulu bergabung di komunitas skubek Vertex Bandung, Jawa Barat itu.

Jadi, jika dari regulasi klep isap diperbolehkan maksimal 28 mm, tinggal dikalikan saja dengan 0,80-0,83 mm.

Jika diambil dari rata-ratanya, 0,82x28 = 22,96 atau 23 mm.

Begitupun kalau pakai klep isap 27 mm. Maka klep ex yang optimalnyanya 22,5 mm.

Agar Power Mesin Maksimal Berapa Sih Diameter Klep Buang Yang Pas Agar Power Mesin Maksimal Berapa Sih Diameter Klep Buang Yang Pas Reviewed by vina andria on September 26, 2020 Rating: 5

Demam Bebek 200cc Sleep Engine

September 22, 2020




Saat ini demam bebek 200cc sleep engine membuat bengkel berlomba-lomba untuk membangun bebek jahat tersebut untuk menjadi yang tercepat. Salah satunya yaitu WRR SMB Banjarnegara yang siap dengan gacoannya untuk memperketat persaingan.

“Motor ini basicnya Yamaha Jupiter yang dibore up menjadi 197cc,” ucap Ari mekanik WRR SMB.

Baca juga : Pakai V-belt dan Roller Kawahara, Bikin Vespa Makin Ngacir Tanpa Bore Up Mesin!

Untuk ukuran diameter menggunakan piston 65 mm bermerk Kawahara yang kemudian dikombinasikan dengan panjang langkah 58 mm, sehingga menghasilkan kapasitas mesin 197cc.

“Alasan pakai piston Kawahara karena kuat, ringan dan harganya lumayan,” tambah Ari.

Lalu untuk mengatur pengkabutan bahan bakar motor ini menggunakan karburator PWK Air Strike dengan ukuran venturi 35 mm.

Baca juga : Drag Bike 2020: Hadir Bebek 200 Sleep Engine ABRT20, Time Fantastis!

“Klep pakai Moto1, terus kalau untuk pengapian pakai CDI Kawahara juga dan koilnya Yamaha YZ. Knalpot pakai Creampie yang direquest dan ada logo WRR SMB, lalu ukurannya 22 mm,” terang mekanik yang ramah ini.

Ternyata motor ini terbilang baru dan belum pernah disetting, jadi Ari belum mengetahui karakter mesin dari motor garapannya. Motor ini juga merupakan bebek 200 sleep engine yang pertama dibuat oleh Ari.




Demam bebek 200 cc sleep engine ini bisa dibilang virus baru di dunia balap rasmi drag bike. Dengan bengkel yang berlomba-lomba membangun bebek 200cc sleep engine ini akan menjadikan kelas ini semakin ketat. Mantap!
Demam Bebek 200cc Sleep Engine Demam Bebek 200cc Sleep Engine Reviewed by vina andria on September 22, 2020 Rating: 5

Ganas! Honda BeAT Ini Cuma 130 cc, Tapi Sering Juara di Kelas 150 cc

September 17, 2020


Pakai mesin impor langsung dari negeri Bekasi, Jawa Barat, Honda BeAT yang digas Irsan Budianto dari tim IMS WJ72 Zahra BBKW2 Racing Team, jadi yang tercepat pada kejurnas MotorPrix 2017 region Papua beberapa waktu (20-21/5) lalu.

Hebatnya, meski hanya mengusung kapasitas mesin 130 cc, BeAT ini mampu kampiun di kelas Matic 150 cc tune up.  

Penasaran modifikasinya? Yuk, simak.





1. BORE UP

“Untuk mendapatkan volume silinder 130 cc, piston menggunakan Moto1 berdiameter 54,5 mm,” buka Andri Wibowo, mekanik asal Cibitung, Bekasi. Domepiston dikasih 2 mm, dengan jarak mendem antara bibir blok dengan piston saat berada di TMA, 1,2 mm (termasuk paking 0,5 mm). Saat diukur, rasio kompresi menyentuh 13,5 : 1.

2. KLEP LEBAR 

Untuk klepnya, pakai punya Honda Sonic 125 Thailand, yang punya diameter payung klep 28/24 mm (in/ex). Penggunaan klep ini, dipadukan per klep istimewa keluaran dari Koizumi.

3. KEM KUSTOM 

Racikan kemnya spesial untuk mengejar putaran mesin atas. Sebab, trek lurus di sirkuit dadakan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, sangat panjang, yakni mencapai 500 meter. Hitungannya, klep in diset membuka di 28° sebelum TMA dan menutup di 48° setelah TMB, dengan tinggi angkatan mencapai 9,1 mm. Sedangkan klep ex membuka di 49° sebelum TMB dan menutup 27° setelah TMA, dengan lift 8,9 mm. Jika dihitung, kem in dan ex punya durasi kembar, yaitu 256°.

4. KARBURATOR & CVT 

Bagian pengkabutan, menggunakan karburator keluaran Mikuni TM 28 Sudco. Dengan kombinasi pilot jet dan main jet 27,5/125. “Bagian CVT, Per CVT dan Per Sentrifugal menggunakan 2.000 rpm. Sedangkan, untuk pulinya dikerok untuk jalur rollernya dan diubah derajatnya menjadi 13,5°. Terakhir, bobot roller dikasih 7 & 8 gram yang dikombinasi,” tutup Andri Wibowo yang bermarkas di Jl. Bosih Raya, No. 6, Kp. Selang Cau, Cibitung, Bekasi.

Data Modifikasi

Ban depan      : FDR MP76 90/80-14

Ganas! Honda BeAT Ini Cuma 130 cc, Tapi Sering Juara di Kelas 150 cc Ganas! Honda BeAT Ini Cuma 130 cc, Tapi Sering Juara di Kelas 150 cc Reviewed by vina andria on September 17, 2020 Rating: 5

Inilah Rahasia Mesin Jawara Kejurda Balap Motor Aceh

September 11, 2020
Road Race Archives | Laman 326 dari 526 | OtomotifZone

Rangkaian Kejuaraan Daerah (Kejurda) Balap Motor telah berakhir di Aceh. Sambil menunggu musim kompetisi balap motor tahun 2017 yang beralih ke teknologi injeksi, tak ada salahnya diintip motor jawara musim balap 2016 yang merajai kategori seeded di kelas MP2.

Saat balapan, joki memang harus jagoan, motor wajib super kencang berkat kilikan mekanik handal. Ketiganya jadi resep buat podium juara. Itulah dirasakan #45 Abdul Malik yang menunggangi kuda besi Honda Supra 125  kilikan Wanspeed Medan. Hasilnya, Dek Gam, demikian panggilan Abdul Malik, bisa Juara Umum di Kejurda Honda Sonic IMI Aceh. Sementara untuk Kejurnas Region 1 Sumatera berada di posisi ketiga.

“Bukan hanya di Kejurda saja juara, di event Kejurnas MotorPrix pun selalu bisa podium 3 besar. Berarti mesin riset Wanspeed Medan bisa bersaing di kancah nasional,” bangga Asbullah, Manager Honda Capella NHK FIF Astra Racing Team.

Tak hanya kelas pembalap unggulan alias seeded. Pada kategori pembalap Pemula B yang main di kelas MP5 dan MP6, rider Wanspeed 128 Athasi Racing Team sering melesat di depan. Seperti motor Honda Blade yang dipacu rider asal Kisaran #116 Bima Anugerah Siswanto sering leading meninggalkan kompetitor lain. Apa rahasianya? Yuuuk intip ke workshop tim di Mabar Pasar 3 Link 1, Medan yang juga bisa konsultasi via nomor 081263436461.

Di kelas MP2 mengandalkan Honda Supra X 125, spek mesin antara lain klep disetting in 27,5 dan ex 23 piston. Moto1 diameter 53,4 dan karbu uma 28 dipadu per klep Koizumi. Durasi cam bermain di angka in 280 dan ex 275. Kompresi 12,9 pakai magnet comotan YZ 125.

http://180.215.200.69/

Sedangkan tunggangan Bima di kelas MP6 dipasang mesin Blade lansiran 2010. “Spek mesin, klep pakai Thunder, diameter dibuat in 25,5 dan ex 21 dengan kompresi 11,9 durasi 260. Tak lupa CDI BRT yang 8 step magnet standard,” beber Suprianto owner Wanspeed Medan yang puas motor jadi kencang sulit dikejar lawan.

“Sekarang lagi persiapan riset injeksi buat ikuti Kejurnas MotorPrix Seri 1 di Bengkulu bulan Maret 2017. Semoga bisa juara region MP2 dan MP6,” harap Wanto Capella, sang mekanik. Suprianto pun semakin optimis bersaing dengan tim besar di Sumatera musim kompetisi tahun depan.
Inilah Rahasia Mesin Jawara Kejurda Balap Motor Aceh Inilah Rahasia Mesin Jawara Kejurda Balap Motor Aceh Reviewed by vina andria on September 11, 2020 Rating: 5

Matic Race Akan Buka Kelas Injeksi

September 10, 2020
http://180.215.200.69/

2014 matic race terus berinovasi. Balapan skubek akan buka kelas khusus injeksi. Kategori ini dibuka bertahap satu atau dua kelas dulu karena belum ada sosialisasi.

Helmy Sungkar yang pegang event bertajuk The Master of Matic Race jauh hari kasih kabar. Sejak 2013 lalu punya wacana akan membuka kelas matic injeksi. Tapi, semua kelas tidak langsung harus injeksi.

Tahap awal memang bisa tiga kelas. Tiga kategori ini Matic 115 cc injeksi, Matic 130 cc Standar Tune up dan Matic 130 cc Tune up Open.

“Kemungkinan tahun ini 2014 baru dibuka kelas 130 cc Standar Tune Up. Bisa dipakai pemula dan seeded secara bergantian,” jelas Helmy, bos Trendypromo Mandira itu (TM).

Ide Helmy berdasarkan masukan dari beberapa mekanik dan sponsor matic race. Pertimbangan kelas Matic 130 cc Standar Tune Up sama dengan kelas MP7 di MotoPrix. Jadi, regulasinya tidak jauh berbeda. Yang beda hanya di throttle body, injektor dan ECU.

Selain itu, dari segi biaya juga hemat. Kepala silinder standar. Artinya, ukuran klep standar, tapi boleh porting. Head dipapas silakan untuk dongkrak kompresi.

Tambahan lagi, matic injeksi spek mesinnya sudah hampir sama untuk beberapa pabrikan. “Seperti dari ukuran klep. Honda BeAT klep isap 25,5 mm dan buang 21 mm. Yamaha Mio J atau GT klep in 26 mm dan ex 21 mm,” jelas Chandra Sopandi dari Master Cendana, spesialis pasang klep besar, Bandung.

http://180.215.200.69/

Sedangkan untuk Suzuki Nex juga masih bisa bejaban. Menurut Haji Rio Teguh dari Key Speed yang sudah korek Suzuki Nex injeksi, secara spek tidak jauh beda dengan BeAT.

Seperti ukuran klep isap Nex, 24,8 mm atau kurang-lebih 25 mm. “Serta klep buang 20,4 mm,” jelas Haji Rio yang juga Ketua Pengprov IMI Jawa Barat.

Modal besar paling ganti seher. Untuk dongkrak 130 cc ada beberapa pilihan. Cari yang jenong agar bisa kompresi tinggi meski hanya menggunakan Pertamax Plus bisa 12,5 : 1.

Ukuran klep atau throttle body sudah mirip untuk beberapa merek
Lainnya boleh bobok knalpot dan ganti ECU. Kalau masih pakai ECU standar, silakan aplikasi piggy back. Boleh juga ganti injektor. Spek ini tidak banyak keluar duit. Apalagi, ECU dan piggy back memungkinkan manipulasi semprotan bensin agar bisa banyak. Kalaupun tidak ganti injektor, tidak masalah.

Throttle body juga harus standar. Tiga merek motor Yamaha, Honda dan Suzuki hampir sama. Kalau pun bisa direamer hanya 0,5 mm. Sebab daging throttle body rata-rata sangat tipis. Jadi, supaya aman throttle body tidak boleh direamer dulu.

Untuk CVT silakan dimodifikasi. Kalaupun dibatasi akan memperlambat kerja scrutineering atau akan membuat banyak perdebabatan. Berarti, silakan ganti rasio juga.

Regulasi lainnya sama dengan kelas 130 cc Standar Tune up alias MP7. Jadi, tidak banyak yang beda.
Matic Race Akan Buka Kelas Injeksi Matic Race Akan Buka Kelas Injeksi Reviewed by vina andria on September 10, 2020 Rating: 5

Powered by Blogger.