Istilah “papas noken as” memang gencar digunakan para mekanik saat mengorek kemampuan mesin standar agar lebih optimal. Tujuan merubah atau modifikasi profil area kontak noken as terhadap temlar/rocker arm/piano klep supaya karakter mesin bisa sesuai keinginan tuner-nya.
Pada umumnya melakukan modifikasi noken as bertujuan untuk menambah atau memperlebar durasi bukaan klep menjadi lebih lama. Bukan tanpa alasan, metode ini dipercaya bisa bikin pasokan campuran udara dan bahan bakar yang mengalir ke dalam silinder lebih padat. Begitu pun proses pembuangan sisa gas hasil pembakaran supaya menjadi lebih “loss” terbuang ke ujung knalpot.
Tapi taukah sobat, timing bukaan klep lah yang seharusnya diperhatikan, jangan sampai klep terlalu awal membuka atau terlambat untuk menutup. Karena karakter mesin seperti torsi dan rentang tenaga sangat dipengaruhi oleh timing buka-tutup klep in – ex. Sebab salah-salah malah bikin bensin mengucur deras tanpa performa seperti yang dibayangkan.
Durasi semakin besar maka puncak tenaga akan bergeser ke putaran yang semakin tinggi atau tenaga semakin besar di putaran atas. Begitu sebaliknya, kalo durasi mengecil maka puncak tenaga akan bergeser ke RPM lebih rendah atau mesin cenderung menghasilkan tenaga di putaran bawah dan menengah. Nah, oleh sebab itu Sobat Bikers wajib simak bagian mana saja yang bisa di otak-atik biar modifikasi noken as sukses maksimal. Lengkapnya bisa kalian simak di bawah sini!
Modifikasi Overlap Noken As
Overlap klep adalah momen dimana katup in – ex (sedikit) terbuka bersamaan saat klep ex mulai menutup dan klep intake sudah mulai membuka. Dan pada saat ini pula terjadi proses pembilasan dalam ruang bakar untuk membersihkan sisa gas hasil pembakaran sekaligus mendinginkan suhu di dalam ruang bakar. Tujuannya, agar siklus selanjutnya menghasilkan pembakaran yang tetap optimal.
Selain itu Overlap juga bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi volumetrik dengan proses penghisapan gas segar yang memanfaatkan kevakuman port exhaust (scavenging). Proses ini menyelaraskan tiga momentum sekaligus yakni, klep ex hendak menutup, klep in mulai membuka, dan piston melakukan langkah hisap. Tekanan rendah dalam porting ex ini pula akan membantu menarik gas segar dari intake masuk ke dalam silinder lebih powerful.
Overlap Tinggi
Overlap tinggi membuat proses pembilasan dan Scavenging di RPM tinggi makin baik, keluaran tenaga pun lebih “ngisi” di RPM atas. Namun jangan salah, hal ini membuat efek samping tenaga di putaran bawah jadi loyo. Hal ini disebabkan karena klep in membuka lebih dini, sehingga gas dari ruang bakar bisa saja terdorong balik ke lubang port intake. Terhalangnya campuran gas segar dari intake masuk ke ruang bakar ini dipengaruhi oleh piston yang masih bergerak naik untuk menuntaskan proses pembuangan. Atau bisa juga, mixture udara dan bensin terbuang percuma ke ujung knalpot bila klep exhaust terlalu lama membuka. Seperti yang tadi dibahas di awal, bukannya dapat performa joss, yang ada bensin makin boros.
Overlap Rendah
Overlap rendah bikin lompatan power terasa di RPM rendah hingga menengah. Dan konfigurasi ini relatif lebih irit bahan bakar, karena nggak begitu banyak mixture segar yang terbuang saat overlaping. Tapi konsekuensinya adalah, proses pembilasan dan Scavenging kurang efektif di putaran tinggi, jadi tenaga nggak terlalu terasa di rentang RPM atas. Kalau buat motor korek harian dan harus stop n go, lebih ideal pakai overlap rendah. Benefitnya, lebih cepat mencapai puncak tenaga dan lebih irit bensin. Yang terpenting, tenaga sudah bisa dirasakan sejak RPM rendah untuk meningkatkan akselerasi.
Papas “Perut” Noken As Merubah Lifter Lobe
Merubah profil Lobe (gunungan) noken as menjadi lebih tinggi sama halnya membuat bukaan klep menjadi lebih tinggi sehingga flow (aliran udara in dan out) menjadi lebih banyak. Agar flow campuran bahan bakar dan udara lebih optimal lakukan porting lubang in dan ex. Tapi jika menggunakan lift tinggi, sobat harus pertimbangkan juga kekuatan per klep.
Lift Tinggi
Lift tinggi membutuhkan per klep yang lebih kuat untuk menghindari floating. Tinggi bukaan klep hasil modifikasi lobe noken as yang ideal adalah 25% sampai 30% dari diameter klep. Misal, diameter klep Honda Sonic 28mm maka tinggi bukaan klep yang ideal adalah 30% X 28 = 8,4mm. Lift setinggi ini sudah tentu membutuhkan per klep yang kuat. Untuk motor korek harian lebih baik gunakan patokan 25% saja, supaya lifter nggak kebablasan tinggi.
Profil Gemuk
Profil lobe gemuk pada angkatan tinggi bertujuan agar klep terbuka lebih lama serta memaksimalkan timing flow (aliran gas) ke chamber. Dengan begitu, tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran akan menjadi lebih besar, namun konsekuensinya pada bahan bakar yang lebih boros.
No comments: